Persib Bandung menjamin biaya perawatan medis bagi 21 korban penyerangan yang terjadi di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) saat laga melawan Persija Jakarta. Peristiwa yang dipicu aksi balas dendam dan protes ini mengakibatkan sejumlah petugas keamanan dan suporter mengalami luka-luka.

Dari 21 korban, 16 orang mendapatkan perawatan pertama di stadion, dua orang dirujuk ke rumah sakit, dan beberapa lainnya langsung menuju fasilitas kesehatan secara mandiri. Persib memastikan seluruh korban telah mendapatkan penanganan intensif dan sebagian besar sudah diperbolehkan pulang.

Namun, satu korban masih menjalani perawatan di RSUD Oto Iskandar Dinata karena mengalami luka di bagian kepala dan memerlukan pemeriksaan lanjutan. Klub memastikan akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban, baik petugas keamanan maupun suporter.

Penyerangan tersebut merupakan buntut dari kasus penganiayaan suporter oleh panpel dan pemain Persib yang tengah diusut. Bobotoh, sebutan suporter Persib, merasa tidak puas dengan pernyataan resmi klub yang dianggap tidak transparan dan justru memperkeruh suasana.

Selain menanggung biaya pengobatan, Persib juga berjanji mengusut tuntas dugaan pelecehan verbal terhadap suporter perempuan dan dugaan intimidasi atau kekerasan yang dilaporkan setelah pertandingan melawan Port FC. Klub bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memproses kasus tersebut secara hukum.

"Persib sekali lagi meminta maaf atas kejadian kekerasan semalam yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Peristiwa ini mencoreng reputasi dan nama baik klub serta suporter," ungkap pihak klub dalam keterangan resmi.

Penting untuk mengutuk segala bentuk kekerasan dan hooliganisme dalam sepak bola. Suporter harus mampu mengekspresikan kekecewaan dengan cara yang tertib dan tidak merugikan pihak lain. Klub sepak bola juga memiliki kewajiban untuk melindungi suporter, petugas keamanan, dan seluruh pihak yang terlibat dalam pertandingan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini