Oleh: [Nama Anda]
Akhir pekan lalu, jagat sepak bola dihebohkan dengan sikap kontroversial Jose Mourinho yang absen dari jumpa pers seusai pertandingan derby Istanbul. Pelatih Fenerbahce itu mengaku kesal karena terlalu lama menunggu, bahkan sampai ke depan pintu.
Dalam laga tersebut, Fenerbahce yang ditukangi Mourinho harus mengakui keunggulan rival sekota Galatasaray dengan skor 1-3. Hasil ini merupakan kekalahan perdana Fenerbahce di Super Lig musim ini. Mourinho membantah kekalahan tersebut menjadi alasan dirinya mangkir dari jumpa pers resmi.
"Dalam 24 tahun karierku, aku tidak pernah menghindari jumpa pers, bahkan saat kalah sekalipun. Aku tidak takut menghadapi jurnalis, pertanyaan apa pun, atau jumpa pers apa pun. Jadi, dengan kalian pun tidak berubah," tegas Mourinho.
Mourinho menjelaskan, usai laga ia tetap menjabat tangan Pelatih Galatasaray Okan Buruk dan menjalani wawancara singkat di lapangan. Namun, absennya dirinya dari jumpa pers resmi disebabkan oleh rasa kesal karena terlalu lama menunggu giliran.
"Ini bukan soal hasil. Ini soal apa yang benar dan apa yang salah," ujar Mourinho.
"Usai laga, aku menjalani wawancara singkat. Lalu menunggu 15 menit, 20 menit, setengah jam. Dan pelatih tim tamu masuk duluan. (Waktu terus berlalu) 70 menit (masih saja menunggu), maaf, ini adalah tanda kurangnya rasa hormat. Jadi, jika ada yang merasa tidak dihormati, aku adalah pihak itu," tuturnya.
Sikap Mourinho ini memicu perdebatan di kalangan pecinta sepak bola. Sebagian pihak menilai sikap Mourinho tidak profesional dan hanya mencari-cari alasan untuk menghindari tanggung jawab. Namun, ada pula yang memaklumi alasan Mourinho karena memang seharusnya ada rasa saling menghormati antara pihak media dan pelatih.
Apa pun alasannya, absennya Mourinho dari jumpa pers resmi menjadi sorotan sekaligus menambah daftar kontroversi yang pernah ia buat sepanjang kariernya. Sikap Mourinho ini menjadi perbincangan hangat di media sosial dan diperkirakan akan terus berlanjut di kemudian hari.
