Manchester United bermain imbang 1-1 melawan Twente di Liga Europa. Alejandro Garnacho masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-67 menggantikan Amad Diallo, namun aksinya hanya bertahan semenit sebelum Twente membalas gol Setan Merah.

Sebelum Garnacho masuk lapangan, pelatih Erik ten Hag sempat mendekati dan memberikan instruksi. Namun, menurut mantan pemain Chelsea dan Newcastle United, Ruud Gullit, Garnacho justru menolak untuk berbicara dengan Ten Hag.

"Garnacho sedang bersiap untuk masuk ke lapangan, dan Ten Hag terus bicara kepada dia. Anda bisa melihatnya ketika seorang pemain berpikir: ‘Tinggalkan saya sendiri, bung!’" ujar Gullit kepada Ziggo Sport.

Gullit memahami keinginan Ten Hag untuk memberikan arahan, mengingat MU membutuhkan gol tambahan. Akan tetapi, menurutnya pendekatan Ten Hag justru mengganggu konsentrasi Garnacho.

"Sebagai pelatih, Anda juga melihat banyak hal tidak berjalan dengan baik. Tapi Anda tidak bisa selalu menyoroti pemain muda seperti Garnacho," lanjut Gullit.

"Anda bisa lihat Van Nistelrooy dan Casemiro juga tidak terlihat senang. Ini menunjukkan bahwa situasi tidak berjalan sesuai harapan," tambahnya.

Penolakan Garnacho untuk berbicara dengan Ten Hag menimbulkan pertanyaan tentang dinamika hubungan antara pelatih dan pemain di Manchester United. Apakah Ten Hag terlalu menekan pemain mudanya? Ataukah Garnacho kurang menghormati pelatihnya?

Apa pun alasannya, insiden ini menjadi pengingat bahwa mengelola tim sepak bola adalah sebuah seni yang rumit. Pelatih harus menemukan keseimbangan yang tepat antara memberikan bimbingan dan memberikan kebebasan kepada pemainnya. Jika gagal, hasilnya bisa berdampak buruk pada performa tim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini