Pelatih Brighton, Roberto De Zerbi, menegaskan bahwa ia tetap fokus untuk membawa klubnya meraih prestasi di Liga Premier, meski namanya dikaitkan dengan Manchester United. De Zerbi, yang bergabung dengan Brighton pada September 2022, berhasil membawa The Seagulls ke posisi empat klasemen sementara, dengan peluang besar untuk lolos ke Liga Champions musim depan. Selain itu, ia juga membawa Brighton ke semifinal Piala FA, di mana mereka akan menghadapi Man United di Wembley pada akhir bulan ini.

De Zerbi, yang dikenal sebagai pelatih yang menganut filosofi sepak bola menyerang dan berbasis penguasaan bola, mendapat pujian dari berbagai pihak atas kinerjanya bersama Brighton. Ia juga dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia saat ini, dan menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Ole Gunnar Solskjaer di Man United, yang sedang mengalami krisis hasil buruk. Menurut laporan Football Insider, De Zerbi adalah salah satu nama yang masuk dalam daftar calon manajer Man United, dan klub raksasa tersebut siap untuk menawarkan kontrak jangka panjang kepada pelatih asal Italia itu.

Namun, De Zerbi menepis spekulasi tersebut, dan menyatakan bahwa ia tidak tertarik untuk meninggalkan Brighton. Ia mengaku bahagia dan puas dengan proyek yang sedang ia bangun bersama klub pantai selatan itu, yang dikenal sebagai salah satu klub yang paling inovatif dan progresif di Inggris. De Zerbi juga mengaku tidak terganggu dengan rumor yang beredar, dan menganggapnya sebagai penghargaan atas kerja kerasnya dan timnya.

"Saya tidak peduli dengan rumor yang beredar. Saya hanya fokus untuk bekerja dengan baik bersama Brighton, dan mencapai target yang kami tetapkan di awal musim. Saya sangat senang di sini, dan saya merasa dihargai oleh klub, pemain, dan fans. Saya tidak punya alasan untuk pergi, dan saya tidak berpikir untuk pergi," kata De Zerbi dalam konferensi pers jelang pertandingan melawan Fulham, Sabtu (2/3/2024).

De Zerbi juga menegaskan bahwa ia sudah memiliki rencana jangka panjang bersama Brighton, dan berharap bisa membangun tim yang kompetitif dan konsisten di level tertinggi. Ia mengaku tidak tergoda dengan tawaran dari klub-klub besar, karena ia percaya bahwa Brighton juga memiliki potensi untuk menjadi salah satu klub terbaik di Eropa.

"Saya punya kontrak sampai 2026, dan saya ingin menghormatinya. Saya punya visi dan ambisi untuk membuat Brighton menjadi klub yang lebih besar dan lebih baik. Saya tidak mau berhenti di tengah jalan, dan saya ingin melihat hasil dari kerja keras kami. Saya tidak terpengaruh dengan tawaran dari klub-klub besar, karena saya yakin bahwa Brighton juga bisa menjadi klub besar, jika kami terus bekerja dengan baik," ujar De Zerbi.

De Zerbi juga mengungkapkan bahwa ia sudah mendapat dukungan penuh dari manajemen Brighton, yang memberinya kebebasan untuk merekrut pemain-pemain yang sesuai dengan gaya bermainnya. Ia juga mengaku tidak khawatir dengan kemungkinan kehilangan pemain-pemain bintangnya, seperti Yves Bissouma, Tariq Lamptey, atau Evan Ferguson, yang juga diminati oleh klub-klub besar.

"Saya sangat berterima kasih kepada klub, yang selalu mendukung saya dan memberi saya kepercayaan untuk mengembangkan tim ini. Saya juga senang dengan pemain-pemain yang saya miliki, yang sangat berbakat dan berkomitmen. Saya tidak takut kehilangan mereka, karena saya yakin bahwa mereka juga bahagia di sini, dan ingin menciptakan sejarah bersama Brighton," tutur De Zerbi.

De Zerbi, yang sebelumnya melatih Sassuolo dan Shakhtar Donetsk, telah membawa perubahan besar di Brighton, yang sebelumnya dikenal sebagai tim yang defensif dan pragmatis. Dengan mengandalkan data analisis dan pemain-pemain muda, De Zerbi berhasil menciptakan tim yang atraktif, dinamis, dan efektif, yang mampu bersaing dengan tim-tim besar di Liga Premier. Di bawah asuhan De Zerbi, Brighton mencetak 52 gol dan hanya kebobolan 28 gol dari 28 pertandingan liga, dengan rata-rata penguasaan bola mencapai 60%.

De Zerbi juga berhasil mengembangkan beberapa pemain menjadi bintang, seperti Bissouma, yang menjadi gelandang terbaik di liga, Lamptey, yang menjadi bek kanan tercepat di dunia, dan Ferguson, yang menjadi penyerang muda paling menjanjikan di Eropa. Selain itu, ia juga berhasil menemukan beberapa pemain berpotensi tinggi dari pasar transfer, seperti Joao Pedro, yang dibeli dari Watford dengan harga 18 juta poundsterling, dan menjadi pencetak gol terbanyak tim dengan 15 gol, atau Nuno Mendes, yang dipinjam dari Sporting Lisbon, dan menjadi bek kiri terbaik di liga.

Dengan performa yang gemilang, De Zerbi dan Brighton tentu menjadi sorotan publik, dan menarik perhatian klub-klub besar. Namun, De Zerbi menunjukkan loyalitas dan integritasnya, dengan menolak godaan untuk pindah, dan memilih untuk melanjutkan proyeknya bersama Brighton. Dengan begitu, De Zerbi tidak hanya membuktikan bahwa ia adalah salah satu pelatih terbaik di dunia, tetapi juga salah satu pelatih terbaik untuk Brighton.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini