Kembalinya Paul Pogba ke lapangan hijau pada Maret 2025 mendatang berkat pengurangan masa skorsing oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) menjadi angin segar bagi pemain tersebut. Namun, bagi Juventus, kabar tersebut justru memunculkan masalah baru.

Gaji Mahal dan Keusangan

Pogba dikenal sebagai pemain dengan gaji selangit. Saat menjalani skorsing, ia hanya menerima sekitar 2.000 Euro per bulan. Namun, begitu ia kembali bermain, gajinya akan melonjak drastis menjadi 10 juta Euro per musim.

Hal ini menjadi beban finansial bagi Juventus, yang tengah berupaya mengencangkan ikat pinggang. Era direktur Cristiano Giuntoli melihat Pogba sebagai pemain bergaji mahal yang tidak lagi diperlukan. Klub telah melepas sejumlah pemain bergaji tinggi seperti Leonardo Bonucci dan Wojciech Szczesny.

Skuad yang Sudah Move On

Dari sisi teknis, Juventus seolah sudah move on dari Pogba. Aktivitas transfer musim panas lalu menunjukkan bahwa klub sudah mencari pengganti untuk Pogba. Kedatangan Teun Koopmeiners dan Douglas Luiz dianggap telah menutupi lubang yang ditinggalkan Pogba.

Selain itu, pemain muda seperti Kenan Yildiz, Manuel Locatelli, Nicolo Fagioli, Weston McKennie, dan Khephren Thuram tampil gemilang di awal musim. Pemain-pemain ini menunjukkan bahwa Juventus tidak terlalu membutuhkan Pogba lagi.

Opsi Pemutusan Kontrak

Mengingat kondisi ini, Juventus dikabarkan mempertimbangkan opsi pemutusan kontrak dengan Pogba. Seperti yang dilakukan kepada Szczesny musim panas lalu, pemutusan kontrak bisa menjadi solusi jika Pogba tidak lagi diperlukan.

Pada periode pertamanya di Juventus, Pogba memang menjadi gelandang kelas dunia. Namun, cedera dan kasus doping yang menimpanya membuat kariernya di Turin terhambat. Kini, dengan gaji mahal dan skuad yang sudah move on, kembalinya Pogba justru menghadirkan masalah baru bagi Juventus.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini