Lamine Yamal menuai sorotan setelah memperlihatkan raut wajah frustrasi usai ditarik keluar pada laga Barcelona kontra Alaves. Namun, sang pemain menegaskan bahwa reaksinya itu lebih disebabkan oleh penampilan buruknya, bukan karena penggantian itu sendiri.

Dalam laga yang berakhir dengan kemenangan 3-0 Barcelona, Yamal hanya bermain selama 67 menit sebelum digantikan oleh Ansu Fati. Pada saat itu, Blaugrana unggul tiga gol berkat hattrick Robert Lewandowski.

Alih-alih kecewa dengan keputusan pelatih Hansi Flick, Yamal justru kesal dengan performanya sendiri. Hal tersebut diungkapkan oleh jurnalis Fabrizio Romano.

"Aku memang tidak senang dengan permainanku melawan Alaves… Aku seharusnya bisa bermain dengan lebih baik. Aku menuntut banyak dari diriku sendiri," kata Yamal.

"Kemarahanku itu lebih berhubungan dengan bagaimana permainanku, daripada soal diganti. Saat itu aku kesal dengan diriku sendiri. Aku sudah mengatakan kepada Flick bahwa aku marah dengan diriku sendiri," lanjut pemain yang meraih medali juara Piala Eropa 2024 itu.

Meskipun sempat menunjukkan rasa kecewa, Yamal tetap menghormati keputusan pelatih. Ia memahami bahwa penggantiannya dilakukan demi kepentingan tim.

"Aku mengerti bahwa pelatih ingin melakukan perubahan taktis. Aku harus menerima itu," ujar Yamal.

Terlepas dari performa buruknya melawan Alaves, Yamal telah tampil impresif di awal musim 2024/25. Ia berhasil mengemas lima gol dan lima assist dalam 11 pertandingan pertama Barcelona di semua kompetisi.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Yamal merasa kecewa dengan penampilannya yang jauh di bawah standar. Ia berharap dapat bangkit kembali dan menunjukkan kemampuan terbaiknya di pertandingan-pertandingan berikutnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini