Timnas Indonesia gagal meraih poin penuh di markas Bahrain akibat hasil imbang dramatis 2-2 pada Jumat (11/10) dini hari WIB. PSSI pun geram dengan kepemimpinan wasit Ahmed Al-Kaf yang dianggap merugikan skuad Garuda.

Kontroversi berawal dari keputusan Al-Kaf memberikan waktu tambahan enam menit setelah waktu normal berakhir. Namun, waktu terus berjalan hingga mencapai menit ke-90+9, dan Bahrain berhasil memanfaatkannya untuk menyamakan kedudukan melalui gol Mohamed Marhoon.

Indonesia sempat melayangkan protes karena menilai waktu telah habis. Namun, Al-Kaf tidak mengindahkannya dan malah mengeluarkan kartu merah kepada manajer Timnas Indonesia, Sumardji.

Selain itu, selama pertandingan, Al-Kaf juga banyak memberikan pelanggaran kepada Indonesia, terutama saat pemain Bahrain terjatuh setelah bersaing dengan pemain Garuda.

Kekecewaan PSSI terhadap kinerja wasit tersebut diungkapkan oleh anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga. Ia menegaskan, PSSI akan melayangkan surat protes atas kejadian ini.

"Ya, kita kirim surat protes. Kita sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit. Seperti menambah waktu sampai Bahrain menciptakan gol," ujar Arya.

Hasil imbang ini membuat Timnas Indonesia tertahan di urutan kelima klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan raihan tiga poin. Sementara itu, Bahrain berada di posisi keempat dengan empat poin.

Kejadian ini menambah daftar kontroversi terkait kepemimpinan wasit dalam pertandingan sepak bola. Pengamat mempertanyakan kualitas dan netralitas wasit, terutama dalam turnamen internasional.

PSSI diharapkan dapat terus mengawal kasus ini dan memastikan keadilan bagi Timnas Indonesia. Kepemimpinan wasit yang adil dan profesional merupakan kunci untuk menjaga integritas dan sportivitas sepak bola.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini