Penipuan identitas terkait usia kembali mencoreng sepak bola Timor Leste. Dua pemainnya, Jaimito da Costa Soares dan Antonio Da Costa Soares Moniz, dihukum berat oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Jaimito, kelahiran 2003, terbukti menggunakan identitas palsu untuk tampil di ajang usia muda sejak 2015. Pemain yang pernah masuk Best XI Piala AFF U-23 2022 ini telah dilarang beraktivitas selama 12 bulan dan didenda 10 ribu dolar.

Sementara itu, Moniz, kelahiran 1996, juga terbukti melakukan kecurangan serupa pada Kualifikasi Piala Asia U-19 2016. Ia yang sudah melewati batas usia, menggunakan identitas palsu agar bisa tetap bermain.

Menurut AFC, kedua pemain tersebut telah melanggar prinsip integritas yang menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan dalam sepak bola.

Kasus penipuan usia ini bukan yang pertama kali terjadi di Timor Leste. Pada 2017, AFC mendiskualifikasi 12 pemain Brasil yang memiliki paspor ilegal. Akibatnya, federasi sepak bola Timor Leste didenda 76 ribu dolar, dan sekretaris jendralnya dilarang beraktivitas selama tiga tahun.

Kasus ini menyoroti buruknya pengawasan dan penegakan aturan dalam sepak bola Timor Leste. Penipuan usia tidak hanya merugikan pemain lain yang seharusnya mendapat kesempatan, tetapi juga merusak reputasi sepak bola negara tersebut di mata dunia.

Federasi sepak bola Timor Leste perlu mengambil langkah tegas untuk mencegah terulangnya kasus serupa. Peningkatan pengawasan usia pemain, sanksi yang lebih berat, dan edukasi tentang pentingnya transparansi sangat diperlukan untuk memulihkan kepercayaan dan menjaga integritas sepak bola Timor Leste.

Kegagalan dalam mengatasi masalah ini akan terus menghantui kemajuan sepak bola Timor Leste dan membahayakan masa depan generasi pemain yang berbakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini