Manchester United kembali mengalami awal musim yang buruk, hanya meraih tiga kemenangan dari 11 pertandingan di seluruh ajang. Lima laga terakhir berakhir tanpa kemenangan, termasuk dua kekalahan telak di kandang dari Liverpool dan Tottenham Hotspur.

Tekanan besar menghimpit Erik ten Hag, manajer asal Belanda yang belum mampu membangkitkan "Setan Merah". Mantan kapten United, Roy Keane, menilai bahwa masalah United terletak pada ruang ganti yang bermasalah.

Dalam laga imbang 1-1 melawan Twente di Liga Europa, Christian Eriksen secara terbuka mengakui bahwa lawan mereka lebih bertekad dan berkomitmen. Keane mengkritik keputusan Eriksen untuk mengungkap hal tersebut ke publik, karena akan memperburuk atmosfer tim.

"Kalau itu suara-suara yang keluar dari ruang ganti, tak heran manajernya dalam masalah. Tak heran kalau mereka tak akan memenangi laga-laga, begitulah," ujar Keane.

Menurut Keane, United terlalu terbuka, kurang atletis, dan tidak mencetak cukup gol. Ia mempertanyakan apakah ada "tim" yang sebenarnya di dalam skuad United.

"Saya ingin tahu bagaimana kulturnya di lapangan latihan, siapa yang memberi tuntutan, siapa yang mendorong satu sama lain, siapa yang membantu para pemain muda? Apakah para pemain seniornya layak?" tanya Keane.

Selain ruang ganti yang bermasalah, Keane juga menilai bahwa United membutuhkan perubahan budaya. Pemain senior harus memberikan tuntutan dan mendorong pemain muda, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan dan kesuksesan.

Keane menyimpulkan bahwa United akan terus kesulitan jika masalah fundamental ini tidak segera diatasi. Sementara tim mungkin akan meraih beberapa kemenangan, tetapi pada akhirnya akan lebih banyak kalah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini