Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, baru-baru ini mengutarakan ide kontroversial yang mengguncang jagat sepak bola negara tersebut. Lula menyerukan pembentukan tim nasional Brasil yang seluruhnya diisi pemain yang berkompetisi di liga lokal, Brasileirao.
Usulan ini dilontarkan di tengah penurunan performa Timnas Brasil dalam beberapa tahun terakhir. Sejak menjuarai Copa America 2019, Selecao tampil tidak konsisten di pentas internasional, tersingkir secara mengejutkan pada perempatfinal Piala Dunia 2022 dan delapan besar Copa America 2023.
Lula menilai, dominasi pemain yang berkarier di klub-klub Eropa dalam skuad tim nasional menjadi salah satu faktor utama penurunan prestasi tersebut. Menurutnya, pemain-pemain ini tidak menunjukkan kualitas yang lebih baik dibandingkan mereka yang bermain di Brasil.
"Saya percaya, tim Brasil harus diisi pemain yang bertanding di Brasileirao. Kita punya pemain-pemain bagus di sini, dengan kualitas setara," ujar Lula seperti dikutip dari GloboEsporte.
Sebagai bukti, Lula merujuk pada kemenangan Brasil atas Chile dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Dua gol kemenangan dicetak oleh Igor Jesus dan Luiz Henrique, yang keduanya berkarier di Liga Brasil.
Lula berpendapat, dengan memberikan kesempatan kepada pemain lokal, tim nasional Brasil dapat lebih terintegrasi dan kompak, sehingga meningkatkan peluang sukses di turnamen-turnamen besar.
Ide ini mendapat reaksi beragam dari masyarakat dan kalangan sepak bola Brasil. Beberapa pihak mengapresiasi keberanian Lula untuk menantang status quo, sementara yang lain meragukan efektifitasnya dalam meningkatkan performa tim nasional.
Mantan pelatih Timnas Brasil, Tite, pernah mengatakan bahwa pemain Brasil yang bermain di Eropa memiliki mentalitas yang lebih kuat dan terbiasa dengan tekanan tinggi. Namun, Lula percaya bahwa pemain lokal juga memiliki potensi besar dan hanya membutuhkan kesempatan untuk membuktikan diri.
Wacana ini tentu akan memicu perdebatan panjang di Brasil. Meski belum jelas apakah ide Lula akan terealisasi, usulannya telah memberikan perspektif baru tentang cara membangun tim nasional yang lebih kompetitif dan berprestasi.
