Tijjani Reijnders, pesepakbola keturunan Indonesia, menjadi perbincangan hangat setelah menolak tawaran dari Barcelona demi bergabung dengan AC Milan. Keputusan yang diambilnya pun berbuah manis hingga saat ini.

Reijnders direkrut Rossoneri dari AZ Alkmaar pada 2023 dengan biaya transfer senilai 20 juta euro. Sebelumnya, Barcelona dikabarkan tertarik menggaetnya sebagai pengganti Sergio Busquets, namun Reijnders lebih memilih Milan.

Keputusan Reijnders tersebut ternyata bukan tanpa alasan. Martin Reijnders, sang ayah, mengungkapkan bahwa dirinya menyarankan putranya untuk tidak bergabung dengan Barcelona.

"Saya menasihati putra saya agar menolak Barcelona. Kalau dia bermain di sana, dia hanya akan jadi pemain pengganti saja dan berisiko gagal seperti pemain lain yang pernah ke sana," ujar Martin kepada Algemeen Dagblad.

Martin menilai bahwa Reijnders tidak cocok dengan tipe gelandang yang dibutuhkan oleh Barcelona, yang mencari sosok pengganti Busquets. "Dia bukan pemain dengan karakteristik yang mereka cari. Cepat atau lambat, dia akan berakhir di bangku cadangan atau menjadi pemain yang tidak sukses di luar negeri," tambahnya.

Pertimbangan Martin Reijnders terbukti tepat. Di Milan, Reijnders justru bersinar dan menjadi sosok penting di lini tengah. Kakak kandung Eliano Reijnders, pemain Timnas Indonesia U-23, ini sudah mencatatkan 59 penampilan dengan torehan empat gol dan enam assist.

Keputusan Reijnders untuk memilih Milan ketimbang Barcelona menjadi pelajaran berharga bagi pesepakbola muda. Memilih klub yang tepat bukan hanya soal prestise, tetapi juga tentang kesesuaian dengan gaya bermain dan visi pengembangan karier.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini