Timnas China tengah menghadapi ujian berat menjelang pertandingan penting kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga melawan Timnas Indonesia. Lini pertahanan The Dragon Team tengah menjadi sorotan setelah kebobolan sebanyak 12 gol dalam tiga laga sebelumnya.

Berdasarkan analisis, separuh dari gol-gol yang bersarang di gawang China tercipta dari situasi bola mati yang diakhiri dengan sundulan. Pertahanan rapuh China tersebut menjadi perhatian serius media lokal Negeri Tirai Bambu.

Dalam laga melawan Jepang, China kebobolan tiga gol lewat sundulan Wataru Endo, Kaoru Mitoma, dan Daizen Maeda. Sementara saat menghadapi Arab Saudi, China kebobolan dua gol dari situasi sepak pojok yang dieksekusi Hassan Kadesh.

Pada pertandingan terakhir melawan Australia, China kembali kebobolan satu gol melalui sundulan Lewis Miller yang meneruskan tendangan sudut.

Penampilan buruk lini belakang China mendapat kritik keras dari media-media lokal. "Timnas China harus segera mengembangkan taktik bertahan yang lebih efektif untuk menghadapi bola mati dan sundulan," tulis China Daily.

"Sejak awal babak 18 besar, Timnas China telah kebobolan gol lewat bola mati di setiap pertandingan. Tercatat, China sudah kebobolan enam gol dari sundulan hanya dalam tiga pertandingan," tambah China Daily.

Kualitas lini serang Indonesia yang dihuni oleh pemain-pemain berbahaya seperti Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman tentu menjadi ancaman serius bagi China. Oleh karena itu, The Dragon Team dituntut untuk membenahi sisi pertahanan mereka dengan cepat sebelum pertandingan krusial nanti.

Jika tidak mampu mengatasi kelemahannya dalam mengantisipasi bola mati dan bola atas, China berisiko kembali menelan kekalahan dari Indonesia, yang saat ini menduduki peringkat kedua di klasemen sementara Grup H.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini