Bek Prancis, Benjamin Mendy, tengah mengambil langkah hukum melawan mantan klubnya, Manchester City, terkait penangguhan gajinya yang dianggap tidak adil. Dalam persidangan yang berlangsung, Mendy membongkar adanya "kenakalan" yang dilakukan oleh para pemain City lainnya.

Mendy, yang saat ini bermain untuk klub divisi dua Prancis, Lorient, melayangkan gugatan ke pengadilan ketenagakerjaan untuk menuntut haknya agar dibayar. Penundaan gaji tersebut telah berlangsung sejak 2021 hingga 2023, ketika Mendy tersandung kasus pemerkosaan.

Dalam persidangan yang mengejutkan, Mendy mengungkapkan perlakuan tidak adil yang dialaminya dari City. Ia merasa menjadi satu-satunya pemain yang dihukum meskipun pemain lain juga terlibat dalam "ketidaksenonohan", terutama terkait pesta dan wanita.

"Selama masa COVID-19, saya dihukum karena kedapatan berpesta saat pandemi. Padahal, banyak pemain tim utama, termasuk kapten klub, juga hadir di pesta tersebut," ungkap Mendy.

Mendy juga menegaskan bahwa semua pemain yang hadir saat itu mengonsumsi alkohol, menjalin hubungan tidak pantas dengan wanita, dan melanggar aturan COVID-19. Namun, hanya dirinya yang mendapat sanksi.

"Saya tidak membenarkan tindakan saya, tapi saya merasa tidak adil karena Manchester City memilih saya untuk dihukum, padahal mereka juga melakukan hal yang sama," tegas Mendy.

Menurut Mendy, perbedaan perlakuan ini terjadi karena ia dituduh melakukan pemerkosaan dan menjadi sorotan publik. Sementara itu, pemain lain yang terlibat dalam "kenakalan" serupa tidak mendapat sanksi apa pun.

"Saya tahu saya salah, tapi saya tidak melakukan hal yang berbeda dengan pemain City lainnya. Mengapa hanya saya yang dihukum?" tanya Mendy.

Mendy juga mengkritik Manchester City karena tidak mengambil tindakan terhadap pemain lain yang terbukti melanggar aturan. "Saya tidak melihat ada pemotongan atau penangguhan gaji bagi pemain lain yang juga menghadiri pesta itu," imbuhnya.

Persidangan terkait kasus ini masih terus bergulir dan menarik perhatian publik. Pengungkapan tentang "kenakalan" di balik layar Manchester City menjadi sorotan media dan memicu perdebatan tentang akuntabilitas para atlet profesional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini