Jakarta, – Tim Nasional (Timnas) Nigeria mengalami nasib sial saat hendak melakoni laga lanjutan Kualifikasi Piala Afrika 2025. Peristiwa yang menimpa Elang Super ini sempat menghebohkan jagat sepak bola internasional.

Terlantar di Bandara Lebih dari Separuh Hari

Skuad Nigeria, yang dijadwalkan bertanding melawan Libya pada Rabu (16/10/2022) dini hari WIB, harus menelan pil pahit karena ditelantarkan di bandara selama lebih dari 12 jam tanpa makanan, minuman, dan akses internet.

Pesawat yang ditumpangi tim dari Lagos dialihkan pendaratannya ke Bandara Internasional Al Abraq pada Minggu (13/10). Namun, sesampainya di bandara, para pemain Nigeria mengalami perlakuan yang tidak layak.

Federasi Sepak Bola Libya Bantah Menelantarkan

Federasi Sepak Bola Libya (LFF) membantah telah menelantarkan para pemain Nigeria. LFF berdalih tidak ada niat untuk mensabotase persiapan tim tamu.

LFF menyatakan bahwa kesalahpahaman ini dapat diselesaikan dengan pengertian dan niat baik. Federasi juga menegaskan komitmennya untuk menjunjung tinggi semangat persatuan dan sportivitas dalam sepak bola.

The Athletic: Pembalasan Libya

Menurut The Athletic, perlakuan buruk yang diterima Nigeria mungkin merupakan bentuk balasan dari Libya atas perlakuan yang mereka terima saat tandang ke Nigeria pekan lalu. Saat itu, Libya juga diberlakukan tidak semestinya dan harus pulang dengan kekalahan 0-1.

Elang Super Menolak Bertanding

Perlakuan yang dialami membuat para pemain Nigeria geram. Mereka mengancam untuk tidak bertanding jika tidak ada kejelasan soal transportasi yang aman ke Benina, lokasi pertandingan.

"Kami tidak akan memainkan pertandingan ini. Biarkan poin-poin itu menjadi milik mereka," tegas kapten tim Nigeria, William Troost-Ekong.

CAF Ambil Sikap

Federasi Sepak Bola Afrika (CAF) telah mengambil sikap terkait insiden ini. CAF sedang melakukan investigasi dan akan memberikan sanksi tegas kepada pihak yang bertanggung jawab.

Nasib Timnas Nigeria dan Libya di Kualifikasi Piala Afrika 2025 masih belum jelas. Namun, insiden ini telah mencoreng citra sepak bola Afrika dan menjadi pelajaran berharga bagi penyelenggara pertandingan agar lebih memperhatikan kesejahteraan tim tamu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini