Jakarta, – Manchester United (MU) terus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya. Terbaru, legenda klub Sir Alex Ferguson juga menjadi korban.

Dilansir dari berbagai sumber, PHK massal di MU telah mencapai 250 karyawan di seluruh dunia. Langkah ini diambil sebagai upaya manajemen baru di bawah kepemimpinan Sir Jim Ratcliffe untuk menghemat pengeluaran klub.

Selain Sir Alex Ferguson yang dipecat dari posisinya sebagai duta global, PHK juga menyasar karyawan di berbagai divisi, mulai dari operasional hingga pemasaran. Diperkirakan PHK ini akan menghemat anggaran MU hingga 45 juta Pounds atau sekitar Rp 762 miliar per tahun.

Namun, di tengah kabar PHK massal, nasib manajer Erik ten Hag masih aman. Meski laju MU di awal musim Liga Inggris terbilang buruk, klub harus membayar pesangon besar jika memecat Ten Hag.

Pelatih asal Belanda tersebut baru saja memperpanjang kontraknya hingga musim panas 2026. Jika MU memecat Ten Hag sekarang, mereka harus mengeluarkan biaya pesangon sebesar 17,5 juta Pounds atau sekitar Rp 355 miliar.

Langkah PHK massal di MU menuai kritik dari berbagai pihak. Ada yang menilai manajemen baru kurang bijak dalam mengambil keputusan, mengingat MU adalah klub besar dengan sejarah panjang. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa langkah tersebut diperlukan untuk menyehatkan keuangan klub.

Terlepas dari pro dan kontra, PHK massal di MU menjadi bukti nyata bahwa industri sepak bola juga tak kebal dari imbas pandemi COVID-19 dan tantangan ekonomi global. Klub-klub besar pun harus melakukan penyesuaian agar dapat tetap bertahan dan bersaing di masa mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini