Konflik yang melanda Lebanon berimbas pada sepak bolanya. Timnas Lebanon U-17 memutuskan mundur dari Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 akibat perang yang terjadi di wilayah perbatasan dengan Israel.

Pengunduran diri Lebanon berdampak pada komposisi Grup H Kualifikasi Piala Asia U-17, di mana kini hanya tersisa tiga tim, yaitu Malaysia, Laos, dan Uni Emirat Arab. Akibat perubahan jumlah tim, AFC memutuskan untuk merevisi penghitungan poin untuk menentukan lima runner-up terbaik.

Dengan mundurnya Lebanon, peringkat empat dan lima dari masing-masing grup tidak akan diperhitungkan dalam persaingan runner-up. Hal ini membuka peluang lebih besar bagi Timnas Indonesia U-17 untuk melaju ke putaran final Piala Asia U-17 2025 di Arab Saudi tahun depan.

Indonesia sendiri tergabung di Grup G bersama Kuwait, Australia, dan Kepulauan Mariana Utara. Skuad Garuda Muda akan menjalani kualifikasi pada 23-27 Oktober 2024.

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, optimistis anak asuhnya dapat mengatasi tantangan di Grup G. Ia meyakini, hasil positif yang diraih pada Piala AFF U-17 2024, di mana Indonesia mampu menahan imbang Australia dengan 10 pemain, menjadi modal penting.

"Kita dengan Kuwait dan Australia, tapi kami masih optimis insya Allah. Kemarin kita lihat di AFF mereka bertanding dengan Australia dengan kemudian dengan 10 pemain mereka masih bisa melawan," kata Nova.

"Kami masih optimis anak-anak di bawah Coach Nova ini bisa mengatasi. Kami tahu bahwa ada perubahan penilaian peringkat termasuk lolos atau tidak di dua peringkat terbaik," tambah Sekjen PSSI, Yunus Nusi.

Berdasarkan format kualifikasi, juara dari masing-masing grup dan lima runner-up terbaik akan berhak lolos ke putaran final Piala Asia U-17 2025. Dengan mundurnya Lebanon, peluang Indonesia untuk menjadi salah satu dari lima runner-up terbaik menjadi semakin besar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini