Arsenal kembali menunjukkan performa luar biasa di Premier League musim ini. Dengan kemenangan telak 6-0 atas Sheffield United di Bramall Lane, The Gunners semakin kokoh di puncak klasemen dengan 68 gol dari 27 pertandingan. Mereka unggul empat gol dari Liverpool, dan enam gol dari Manchester City.

Arsenal tidak hanya produktif di depan gawang, tetapi juga solid di lini belakang. Mereka baru kebobolan 19 gol, yang merupakan rekor terbaik di liga. Mereka juga memiliki pemain-pemain bintang yang bersinar di setiap lini, seperti Martin Odegaard, Gabriel Martinelli, Kai Havertz, Declan Rice, dan Ben White.

Banyak pengamat yang memuji Arsenal sebagai tim terbaik di Inggris saat ini, dan bahkan menarik perbandingan dengan Liverpool di bawah asuhan Juergen Klopp. Liverpool adalah juara Premier League musim 2019/2020 dengan mencetak 99 poin dan 85 gol. Mereka juga dikenal dengan gaya bermain yang agresif, dinamis, dan variatif.

Salah satu yang mengungkapkan pendapat ini adalah Jason Cundy, mantan pemain Chelsea dan Tottenham Hotspur, yang kini menjadi komentator di Talksport. Ia mengatakan bahwa Arsenal memiliki energi dan gol-golnya dari banyak sumber, seperti halnya Liverpool di masa keemasannya.

"Arsenal seperti kawanan. Energi dan gol-golnya dari banyak sumber. Mereka mengingatkan saya pada Liverpool di bawah asuhan Klopp," kata Cundy.

"Tapi, Arsenal adalah tim terbaik di negara ini dan sedang terbang tinggi," tambahnya.

Meski demikian, Arsenal tidak boleh lengah dan harus tetap fokus untuk mempertahankan posisinya di puncak. Liverpool masih menjadi pesaing terdekat mereka, meski baru saja kalah 3-1 dari Arsenal di Emirates. Dalam laga tersebut, Liverpool tampil buruk dan membuat kesalahan-kesalahan fatal yang dimanfaatkan oleh Arsenal.

Salah satu kesalahan tersebut adalah blunder yang dilakukan oleh Virgil van Dijk dan Alisson Becker, yang memungkinkan Gabriel Martinelli mencetak gol kedua Arsenal. Kedua pemain tersebut adalah pilar penting bagi Liverpool, dan biasanya tampil sangat solid dan konsisten.

Van Dijk sendiri mengakui kesalahannya dan mengambil tanggung jawab penuh atas kekalahan timnya. Ia mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya harus belajar dari kesalahan tersebut dan bangkit kembali.

"Kami harus menerima kekalahan ini dan belajar dari kesalahan kami. Saya mengambil tanggung jawab penuh atas gol kedua. Itu adalah kesalahan yang tidak boleh saya buat," kata Van Dijk.

"Kami masih berada di posisi yang baik, tapi kami harus terus bekerja keras dan memperbaiki diri. Kami tahu bahwa Arsenal adalah tim yang hebat dan mereka pantas mendapatkan pujian," lanjutnya.

Liverpool masih memiliki kesempatan untuk membalas dendam kepada Arsenal di ajang Liga Champions. Kedua tim akan bertemu di babak perempat final, dengan leg pertama akan digelar di Anfield pada 9 April mendatang. Laga ini diprediksi akan menjadi pertarungan sengit dan menarik, antara dua tim terbaik di Eropa saat ini.

Arsenal dan Liverpool sama-sama memiliki ambisi untuk meraih gelar ganda, yaitu Premier League dan Liga Champions. Namun, hanya satu yang bisa melakukannya, dan pertandingan-pertandingan antara mereka akan menentukan siapa yang lebih layak mendapatkannya. Siapakah yang akan menjadi pemenangnya? Kita tunggu saja.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini