Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, membantah kabar bahwa timnya sedang mengalami krisis setelah kekalahan dari Manchester City di derby Minggu lalu. Ten Hag mengatakan bahwa ia masih percaya pada proses yang sedang dijalani oleh Setan Merah.

Manchester United kalah 1-3 dari Manchester City di Etihad Stadium, setelah sempat unggul lebih dulu melalui gol Marcus Rashford. Namun, dominasi City di babak kedua membuat United tak berdaya dan harus menyerah lewat gol-gol dari Kevin De Bruyne, Raheem Sterling, dan Phil Foden.

Kekalahan ini membuat United semakin tercecer di persaingan empat besar Liga Inggris. Mereka kini berada di posisi keenam dengan 36 poin, tertinggal 14 poin dari City yang memuncaki klasemen. Selain itu, United juga telah menelan 10 kekalahan di semua kompetisi musim ini.

Namun, Ten Hag menolak anggapan bahwa ada jurang lebar antara United dan City. Ia juga mengklaim bahwa timnya mengalami progres meski masih belum konsisten.

"Krisis? Tidak untuk kami. Kami sedang dalam perjalanan yang tepat. Kami tetap tenang dan percaya pada proses ini," ujar Ten Hag seusai pertandingan, dikutip dari Tempo.

"Kami tidak tertinggal jauh dari City. Anda bisa melihat kami punya banyak masalah cedera dan kami masih punya kesempatan untuk menang. Ini persoalan margin tipis, kami bisa saja mencetak gol kedua di sebuah momen yang bisa diperdebatkan," tambahnya.

Ten Hag juga mengatakan bahwa ia tidak peduli dengan kritik yang ditujukan kepadanya di media sosial. Ia bahkan membela kapten timnya, Bruno Fernandes, yang dikabarkan mengalami cedera serius dan mendapat perlakuan ‘menyedihkan’ dari para penggemar.

"Saya tidak peduli dengan apa yang orang katakan di media sosial. Saya tahu siapa yang mendukung saya dan siapa yang tidak. Bruno adalah pemain yang luar biasa dan ia bermain dengan cedera yang serius. Dia adalah contoh nyata dari semangat juang kami," ucap Ten Hag, seperti dilansir dari MSN.

Namun, sikap positif Ten Hag ini tidak disambut baik oleh sebagian pihak. Mantan penyerang Blackburn Rovers dan Chelsea, Chris Sutton, menyebut Ten Hag sedang mengalami delusi dan tidak akan bertahan lama di United.

"Erik ten Hag sedang mengalami delusi. Saya rasa Man United tak ke mana-mana di bawahnya. Derby Manchester pertamanya, mereka kalah 6-3 dan saya saat itu memprediksi skor telak dan saya melakukannya lagi kemarin," ujar Sutton, seperti dikutip dari detikSport.

"Man City sangat jauh di depan Man United, tapi kekhawatiran terbesarnya adalah –dan saya mengapresiasi para manajer yang menaruh hal-hal positif di berbagai hal– saat mendengar Ten Hag bilang ‘Kami berkembang kok, itu adalah performa yang bagus’," lanjutnya.

"Kalau saya seorang penggemar Man United, saya sungguh akan mempertanyakan kata-kata sang manajer dan cara timnya bermain. Sejujurnya saya rasa tak seorang pun melihat masa depan Erik Ten Hag di United melampaui musim ini," pungkasnya.

Ten Hag sendiri masih memiliki kontrak dengan United hingga musim panas 2025. Namun, menurut laporan dari Sky Sports, separuh ruang ganti United sudah kehilangan respek pada pelatih asal Belanda itu yang disebut bergaya ‘robot’.

Ten Hag akan menghadapi tiga laga penting yang bisa menentukan nasibnya di United. Pertama, ia akan menjamu Chelsea di Old Trafford pada Kamis (7/12) dini hari WIB. Kemudian, ia akan melawan Bayern Munich di Liga Champions pada Selasa (12/12) dini hari WIB. Terakhir, ia akan bertandang ke Anfield untuk menghadapi Liverpool pada Minggu (17/12) malam WIB.

Apakah Ten Hag bisa membuktikan bahwa ia bukan sedang halu dan bisa membawa United kembali berjaya? Ataukah ia akan segera dipecat sebelum lawatan ke Anfield? Kita tunggu saja jawabannya..

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini