PSSI berharap tiga pemain naturalisasi, yaitu Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Maarten Paes, bisa segera mengambil sumpah sebagai warga negara Indonesia (WNI) pada Selasa pekan depan. Hal ini agar mereka bisa memperkuat timnas Indonesia pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam.
Ketiga pemain keturunan Belanda itu telah mendapatkan persetujuan dari Komisi III dan Komisi X DPR RI untuk diberikan kewarganegaraan Indonesia. Mereka juga telah melakukan rapat dengar pendapat (RDP) secara hybrid pada Kamis (7/3/2024) siang.
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengatakan bahwa proses administrasi naturalisasi sudah hampir selesai. Ia berharap DPR dapat segera mengirimkan laporan naturalisasi ke Sekretariat Negara (Setneg), sehingga Keputusan Presiden dapat dikeluarkan.
"Kami juga sudah berkomunikasi dengan Ditjen AHU (Administrasi Hukum Umum) mudah-mudahan proses administrasinya cepat selesai," kata Yunus kepada pewarta.
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menambahkan bahwa ketiga pemain naturalisasi akan datang ke Indonesia pada 11 Maret 2024. Kemudian, satu hari berikutnya, mereka akan mengambil sumpah WNI di hadapan pejabat berwenang.
"Iya ini makanya kami minta percepat (RDP) karena tadinya dijadwalkan tanggal 13 Maret sehingga bisa keburu untuk didaftarkan paspornya untuk melawan Vietnam," ujar Amali.
Timnas Indonesia dijadwalkan akan melawan Vietnam pada 21 dan 26 Maret 2024 dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, berharap bisa memainkan ketiga pemain naturalisasi tersebut untuk meningkatkan kualitas tim.
"Kami berharap begitu (sesuai jadwal). Kan ini bagaimana FIFA segera menyetujui mereka, kalau di FIFA lama juga itu (perpindahan asosiasi), tapi dengan pak Erick (Thohir) saya yakin komunikasinya bagus," kata Amali.
PSSI optimis bahwa proses naturalisasi ketiga pemain tersebut dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Mereka berharap ketiga pemain tersebut dapat memberikan kontribusi positif bagi timnas Indonesia dan membawa prestasi bagi bangsa.
