Roma berhasil mengalahkan Brighton dengan skor telak 4-0 pada leg pertama babak 16 besar Liga Europa di Stadion Olimpico, Jumat (8/3/2024) dini hari WIB. Kemenangan ini menunjukkan betapa hebatnya perubahan yang dibawa oleh pelatih baru Roma, Daniele De Rossi.

De Rossi, yang merupakan legenda hidup Roma, ditunjuk sebagai pelatih interim menggantikan Jose Mourinho yang dipecat pada Januari lalu. Mourinho sebelumnya sukses membawa Roma ke final Liga Europa dua musim berturut-turut, tetapi gagal meraih trofi dan menurunkan performa tim di liga domestik.

De Rossi, yang baru pertama kali menjadi pelatih, ternyata mampu mengembalikan kepercayaan diri dan semangat juang para pemain Roma. Dengan gaya bermain yang lebih menyerang dan dinamis, Roma tampil mengesankan di bawah asuhan De Rossi.

Sejak De Rossi mengambil alih, Roma sudah memenangi sembilan laga, berimbang sekali, dan kalah sekali. Satu-satunya kekalahan itu ditelan dari Inter Milan, yang merupakan kandidat kuat juara Serie A dan runner-up Liga Champions musim lalu.

Di Liga Europa, Roma berhasil menyingkirkan tim-tim kuat seperti Napoli, Lyon, dan Sevilla. Kini, mereka sudah mengantongi keunggulan besar atas Brighton, salah satu tim yang sedang naik daun di Inggris.

Roma unggul 4-0 berkat gol-gol dari Paulo Dybala, Romelu Lukaku, Gianluca Mancini, dan Bryan Cristante. Dybala dan Lukaku merupakan dua dari empat pemain yang membentuk lini serang maut Roma, yang dijuluki "ROM4". Dua pemain lainnya adalah Lorenzo Insigne dan Federico Chiesa.

Keempat pemain ini sudah mencetak 72 gol di semua kompetisi musim ini, dengan rincian sebagai berikut: Lukaku 28 gol, Dybala 19 gol, Insigne 14 gol, dan Chiesa 11 gol. Mereka juga saling memberi assist dan kombinasi, sehingga sulit bagi lawan untuk menghentikan mereka.

De Rossi sendiri mengaku tidak melakukan banyak hal untuk mengubah nasib Roma. Ia hanya meletakkan segala sesuatu di tempatnya dan memanfaatkan bakat para pemainnya. Ia juga tidak mau disebut sebagai pahlawan, tetapi sebagai bagian dari tim.

"Saya sungguh tidak melakukan banyak hal. Semuanya cuma langsung klik sendiri-sendiri dan saya sangat senang," katanya kepada Sky Sport Italia. "Para pemain yang saya punya di sini sangat bertalenta, saya bilang itu dari hari pertama. Kami memenangi pertandingan yang seharusnya memang dimenangi."

"Kami adalah skuad yang bagus dan oleh karena itu kami menang, tidak ada yang spesial. Di 2024 Anda perlu bekerja keras dan para pemain selalu memberikan saya respons kuat di lapangan," tambahnya.

Meski demikian, De Rossi mendapat pujian dari berbagai pihak, termasuk dari pelatih lawan. Roberto De Zerbi, yang melatih Brighton, mengakui bahwa Roma lebih baik dari timnya. Ia juga mengapresiasi De Rossi sebagai pelatih dan sebagai teman.

"De Rossi adalah pelatih yang hebat, ia sudah membuktikannya dengan hasil-hasil yang ia raih. Ia juga adalah orang yang baik, saya mengenalnya sejak lama dan kami selalu bersahabat," ujar De Zerbi.

De Rossi dan De Zerbi memang memiliki hubungan yang dekat, karena pernah bermain bersama di tim nasional Italia. Keduanya juga memiliki visi yang sama tentang sepak bola, yaitu bermain dengan indah dan menyerang.

Namun, pada pertemuan pertama mereka sebagai pelatih, De Rossi lah yang keluar sebagai pemenang. Ia berhasil membawa Roma meroket, sementara ia sendiri tetap merendah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini