Timnas Indonesia baru-baru ini meluncurkan jersey terbarunya, yang langsung menarik perhatian publik dan media. Jersey ini, yang dibuat oleh produsen lokal Erspo, mengambil inspirasi dari desain tahun 1981 dan menampilkan pola yang merepresentasikan dukungan suporter Indonesia. Namun, peluncuran ini tidak luput dari kritik, terutama dari pelatih Shin Tae-yong yang menyatakan bahwa jersey tersebut tidak efektif dalam menyerap keringat.

Desain yang Mengundang Kontroversi

Jersey baru ini dirancang dengan warna merah dominan, dilengkapi dengan kerah bundar dan garis aksen warna putih. Desainnya yang sederhana namun berani ini segera menjadi topik hangat di kalangan penggemar sepak bola. Beberapa mengapresiasi upaya untuk menghormati sejarah, sementara yang lain merasa desainnya kurang inovatif dan tidak memenuhi standar teknis modern.

Tanggapan dari PSSI dan Suporter

Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, mengakui adanya suara-suara kritis terhadap jersey baru ini. Namun, ia optimis bahwa dengan berjalannya waktu, suporter akan mulai menyukai desain tersebut. Ini menunjukkan bahwa PSSI siap menerima masukan dari semua pihak dan berharap jersey baru ini dapat menjadi simbol kebanggaan nasional.

Kesimpulan

Jersey baru Timnas Indonesia telah resmi diluncurkan dengan harapan besar dan kontroversi yang menyertainya. Apakah ini akan menjadi simbol baru kejayaan Timnas atau hanya menjadi catatan kaki dalam sejarah sepak bola Indonesia, hanya waktu yang akan menjawab. Yang jelas, jersey ini telah memicu diskusi yang luas tentang apa yang diharapkan dari seragam tim nasional baik dari segi desain maupun fungsionalitas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini