Dalam perkembangan terbaru yang mengejutkan, Mahamadou Diawara, pemain tim nasional Prancis U19, telah meninggalkan skuad setelah mengetahui bahwa Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) telah menginstal aturan baru yang melarang pemain Muslim dari berpuasa selama bulan Ramadan. Keputusan ini telah menimbulkan kontroversi dan perdebatan mengenai kebebasan beragama dan hak-hak pemain.

Menurut sumber yang diwawancarai oleh ESPN, Diawara merasa tidak dapat menerima aturan tersebut dan memilih untuk meninggalkan tim. Aturan baru ini dilihat sebagai langkah yang kontroversial dan telah memicu diskusi luas tentang bagaimana aturan-aturan semacam ini dapat mempengaruhi keharmonisan dalam tim dan menghormati keberagaman budaya dan agama.

Kasus serupa juga terjadi di federasi olahraga lain di Prancis, seperti kasus Diaba Konaté, seorang point guard berbakat yang dilarang bermain di kota asalnya Paris karena larangan Federasi Bola Basket Prancis terhadap pemakaian jilbab atau penutup kepala agama.

Kejadian ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh atlet Muslim di Prancis dan potensi dampak dari kebijakan yang membatasi praktik keagamaan. Ini juga membuka dialog penting tentang pentingnya menghormati dan mengakomodasi kepercayaan individu dalam olahraga dan masyarakat secara keseluruhan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini