Jakarta, 22 Maret 2024 – Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, menyatakan kritik keras terhadap keputusan Pengadilan Barcelona yang memungkinkan mantan pemain timnas Brasil, Dani Alves, keluar dari penjara dengan uang jaminan. Dani Alves, yang telah dijatuhi hukuman penjara selama 4 tahun dan 6 bulan atas kasus pemerkosaan, diberikan kesempatan untuk bebas sementara dengan membayar jaminan sebesar 1 juta euro selama menunggu hasil banding.

Presiden Lula menegaskan bahwa pelaku kasus pemerkosaan tidak seharusnya mendapatkan keleluasaan dalam bentuk apapun. "Kita tidak bisa tinggal diam di hadapan ketidakadilan seperti ini. Uang tidak bisa membeli harga diri," ujar Presiden Lula. Beliau juga menambahkan bahwa uang yang dimiliki oleh Dani Alves atau yang mungkin dipinjamkan kepadanya, tidak dapat menghapus kejahatan yang telah dilakukan.

Keputusan pengadilan ini telah memicu kemarahan dari berbagai pihak, termasuk pengacara korban yang menyatakan bahwa hal ini mengirim pesan bahwa keadilan hanya untuk orang kaya. "Ini merupakan pesan yang sangat berbahaya untuk masyarakat," tutur pengacara korban.

Sementara itu, keluarga Neymar yang sebelumnya memberikan dukungan finansial kepada Dani Alves, telah menghentikan bantuan tersebut setelah vonis dijatuhkan. Ayah Neymar menegaskan bahwa tidak akan ada peluang bagi mereka untuk membayar uang jaminan bagi Dani Alves.

Kritik dari Presiden Lula ini menunjukkan betapa seriusnya isu ini di mata pemerintah dan masyarakat Brasil serta menyoroti pentingnya integritas dan keadilan dalam sistem hukum.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini