Chelsea gagal meraih gelar Carabao Cup setelah kalah 0-1 dari Liverpool di final yang berlangsung di Wembley, Minggu (25/2/2024) malam WIB. Gol tunggal Virgil van Dijk di menit akhir perpanjangan waktu menjadi pembeda di antara kedua tim.

Namun, kekalahan Chelsea tidak hanya disebabkan oleh gol Van Dijk. Penampilan tim asuhan Mauricio Pochettino juga menuai kritik tajam dari beberapa pihak, termasuk mantan pemain Premier League, Chris Sutton.

Sutton menilai Chelsea tampil tanpa nyali dan takut menghadapi Liverpool yang banyak menurunkan pemain muda. Dia mengatakan Chelsea seharusnya bisa memanfaatkan kesempatan ketika Liverpool memasukkan empat pemain muda di babak kedua, yaitu Bobby Clark, Jayden Danns, James McConnell, dan Jarell Quansah.

"Chelsea menyudahi babak kedua dengan memiliki momentum, dengan kesempatan. Pada momen itu, ketika Liverpool memainkan para pemain muda, skuad Chelsea punya pengalaman jauh lebih besar. Seharusnya itu menjadi kesempatan mereka untuk berpikir ‘ayo habisi mereka, ini kesempatan bagus untuk mengubah musim, agar Chelsea kembali bisa dibicarakan orang-orang’," kata Sutton dalam podcast It’s All Kicking Off.

"Gary Neville menggunakan istilah mereka ‘gagal dalam tekanan’. Sulit untuk tidak sepakat. Merekalah yang seharusnya menekan Liverpool dan lebih bernyali pada saat itu, dan mereka tidak melakukannya. Mereka pasif, berdiam diri, mereka mengejar penalti! Ucapan Pochettino bilang mereka ingin penalti sudah memberikan gambaran yang diperlukan mengenai beda mentalitas di antara kedua klub, dan itu sungguh kontras," lanjutnya.

Sutton juga menambahkan bahwa Chelsea saat ini seperti klub yang tidak punya jiwa. Dia mengatakan bahwa Liverpool seolah menurunkan setengah tim saja dan tidak memanfaatkan peluang mereka, sementara Chelsea malah menciut dan menyerah.

"Kemarin Liverpool seolah menurunkan setengah tim saja dan tidak memanfaatkan peluang mereka, dan ketika para pemain mudanya turun, kalau anda pemain Chelsea, itu seharusnya menjadi momen berpikir ‘kesempatan bagus nih’, dan mereka malah menciut dan mengejar adu penalti. Itu sungguh tidak bernyali, sulit dimaafkan," ujarnya.

Kritik Sutton sejalan dengan komentar Gary Neville yang sebelumnya juga mencibir Chelsea sebagai "skuad mahal yang gagal". Neville mengatakan bahwa Chelsea bermain dengan ketakutan dan gugup di hadapan bocah-bocah Liverpool.

"Kalau Anda dengar komentar saya terkait Chelsea sepanjang babak tambahan, saya saat itu merasa marah dari menit pertama sampai sekitar sisa dua menit," kata Neville dikutip Sky Sports.

"Saya bisa mencium aroma ketakutan di Chelsea ketika saya menyadari mereka cuma menunggu Liverpool. Kenapa mereka membiarkan anak-anak muda ini dan Juergen Klopp menumbuhkan kepercayaan diri?" tambahnya.

Neville juga menjelaskan bahwa komentarnya tidak semata-mata soal usia, melainkan beda pengalaman di kedua tim. Chelsea memang diperkuat sejumlah pemain muda juga seperti Malo Gusto, Levi Colwill, Enzo Fernandez, dan Moises Caicedo, tapi para pemain ini sudah kerap diturunkan sepanjang musim.

"Saya tahu ada orang-orang yang bilang tim Chelsea lebih muda dari Liverpool, tapi ide mengatakan ‘bocil-bocil Klopp’ bukan merujuk pada usia timnya lebih muda," kata Neville.

Sementara itu, Pochettino sendiri mengaku kecewa dengan hasil final Carabao Cup. Dia mengatakan bahwa Chelsea tidak beruntung dan harus menerima kekalahan dengan kepala tegak.

"Kami bermain dengan baik, kami menciptakan peluang, kami bermain dengan intensitas, tapi kami tidak bisa mencetak gol. Liverpool hanya punya satu peluang dan mereka mencetak gol. Itu adalah perbedaan di sepakbola," kata Pochettino seperti dilansir detikSport.

Pochettino juga membela timnya dari kritik Neville. Dia mengatakan bahwa Chelsea adalah tim yang baru dan tidak seperti 20 tahun lalu. Dia mewanti-wanti fans Chelsea agar bersabar melihat perkembangan tim.

"Ini adalah Chelsea yang baru, tidak seperti 20 tahun lalu. Kami harus membangun tim, kami harus membangun mentalitas, kami harus membangun budaya. Kami harus bersabar, kami harus bekerja keras, dan kami harus percaya pada proyek ini," ucapnya.

Chelsea masih memiliki kesempatan untuk meraih gelar musim ini. Mereka masih berada di posisi ketiga klasemen Premier League, hanya tertinggal dua poin dari pemimpin Manchester City. Mereka juga masih berlaga di Liga Champions, di mana mereka akan menghadapi Bayern Munich di babak 16 besar.

Namun, untuk meraih gelar, Chelsea harus meningkatkan performa dan mentalitas mereka. Mereka harus menunjukkan nyali dan ambisi yang lebih besar, terutama ketika menghadapi tim-tim kuat seperti Liverpool. Jika tidak, mereka akan terus mendapat kritik dan kecaman dari para pengamat dan fans.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini