Arsenal berhasil melaju ke babak perempatfinal Liga Champions setelah mengalahkan Porto dengan agregat 3-1 di babak 16 besar. Ini adalah kali pertama The Gunners mencapai fase ini sejak musim 2009/2010, ketika mereka masih diperkuat oleh ‘Lord’ Nicklas Bendtner.

Pada leg pertama yang digelar di Estadio do Dragao, Arsenal kalah 0-1 oleh gol tunggal Mehdi Taremi. Namun, pada leg kedua yang berlangsung di Emirates Stadium, Arsenal bangkit dan menang 3-0 berkat gol-gol dari Bukayo Saka, Alexandre Lacazette, dan Emile Smith Rowe.

Kemenangan ini membuat Arsenal mengakhiri kutukan 16 besar yang selalu menimpa mereka dalam tujuh edisi beruntun terakhir Liga Champions. Terakhir kali mereka lolos ke perempatfinal adalah pada musim 2009/2010, ketika mereka masih ditangani oleh Arsene Wenger.

Saat itu, Arsenal menghadapi Barcelona di babak 16 besar. Pada leg pertama yang berlangsung di Emirates Stadium, Arsenal bermain imbang 2-2 dengan gol-gol dari Cesc Fabregas dan Andrey Arshavin. Pada leg kedua yang digelar di Camp Nou, Arsenal kalah 1-4 oleh hattrick Lionel Messi dan satu gol Pedro.

Salah satu pemain yang tampil pada kedua leg tersebut adalah Nicklas Bendtner, yang saat itu berusia 22 tahun. Penyerang asal Denmark ini dikenal sebagai sosok yang percaya diri dan arogan, bahkan sampai-sampai menyebut dirinya sebagai ‘Lord’.

Bendtner mencetak gol pembuka Arsenal pada leg pertama, namun golnya dianulir karena offside. Pada leg kedua, ia mendapat peluang emas untuk membawa Arsenal unggul, namun gagal menaklukkan Victor Valdes.

Bendtner kemudian meninggalkan Arsenal pada tahun 2014 setelah dipinjamkan ke beberapa klub seperti Sunderland, Juventus, dan Birmingham City. Ia sempat bermain untuk Wolfsburg, Nottingham Forest, Rosenborg, dan FC Copenhagen, sebelum pensiun pada tahun 2020.

Sekarang, Bendtner berusia 36 tahun dan menjadi salah satu bintang reality show di Denmark bersama kekasihnya, Philine Roepstorff. Ia juga menulis buku autobiografi yang berjudul ‘Both Sides’, yang mengungkap berbagai kisah kontroversialnya di dunia sepak bola.

Sementara itu, Arsenal kini berharap bisa melanjutkan langkah mereka di Liga Champions dengan menghadapi salah satu dari delapan tim lain yang lolos ke perempatfinal, yaitu Bayern Munich, Real Madrid, Manchester City, Barcelona, Atletico Madrid, Borussia Dortmund, PSG, atau Napoli.

Apakah Arsenal bisa mengulang prestasi mereka di musim 2005/2006, ketika mereka mencapai final Liga Champions dan kalah tipis 1-2 dari Barcelona? Ataukah mereka akan kembali tersingkir oleh salah satu tim raksasa Eropa? Kita tunggu saja jawabannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini