Erling Haaland, penyerang Manchester City, baru-baru ini mengalami penurunan performa dalam pertandingan melawan Real Madrid di perempat final Liga Champions. Meskipun dikenal sebagai salah satu penyerang terbaik dunia dengan catatan gol yang impresif, Haaland tampak kesulitan untuk menunjukkan pengaruhnya di lapangan.

Dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 3-3 tersebut, Haaland hanya berhasil melakukan satu tembakan ke gawang, jauh di bawah rata-rata empat tembakan per pertandingan yang biasanya ia lakukan. Ini merupakan kali keempat musim ini dimana Haaland hanya mampu melakukan satu atau kurang tembakan dalam sebuah pertandingan, dan ketiga kalinya terjadi di tahun 2024.

Kritikus sepak bola menyoroti bahwa Haaland cenderung "menghilang" dalam pertandingan besar ketika menghadapi tim-tim dengan lini tengah yang kuat yang mampu memutus aliran bola kepadanya. Pertandingan melawan Arsenal, Liverpool, dan Real Madrid—ketiga tim tersebut termasuk dalam daftar sepuluh tim terbaik dunia—menjadi bukti dari narasi ini.

Namun, dengan leg kedua yang akan dilaksanakan di Manchester, dan kemungkinan kembalinya Kevin De Bruyne ke susunan pemain utama, masih ada harapan bagi Haaland untuk membuktikan kemampuannya dalam pertandingan penting. Kembalinya De Bruyne dapat memberikan dorongan signifikan bagi serangan City dan membuka lebih banyak ruang bagi Haaland untuk beraksi.

Pertandingan leg kedua ini akan menjadi momen krusial bagi Haaland untuk menepis keraguan dan menunjukkan bahwa ia mampu bersinar tidak hanya melawan tim-tim lemah, tetapi juga dalam pertandingan-pertandingan besar yang menentukan.
.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini