Massimiliano Allegri, pelatih Juventus, baru-baru ini menyoroti kegagalan timnya dalam menerapkan teknik tiki-taka dalam pertandingan mereka. Dalam sebuah wawancara pasca pertandingan, Allegri menyalahkan para pemain karena "tidak memahami" bagaimana harus menghadapi Cagliari dalam hasil seri 2-2, di mana mereka mencoba teknik tiki-taka daripada "mengotori tangan". Komentar ini muncul setelah Juventus mengalami enam pertandingan tandang berturut-turut tanpa kemenangan di Serie A, yang merupakan rentetan terburuk sejak musim 2009-10.

Allegri menggambarkan versi Italia dari tiki-taka Spanyol sebagai upaya yang gagal, dengan menyebut timnya terlalu sering mencoba operan tik-tak ke rekan setim yang berjarak satu meter dan gagal. "Melawan tim agresif seperti Cagliari, Anda perlu berjuang," ujar Allegri. "Kami tidak memahami situasi tersebut, terutama dengan bola yang tidak benar-benar bergulir di lapangan itu, kami harusnya memukulnya jauh."

Pendekatan Juventus yang terlalu teknis dan kurang intensitas dalam pertandingan tersebut telah menjadi sorotan. Allegri menekankan bahwa jika tim ingin naik ke level berikutnya dan mengejar sesuatu yang lebih besar, mereka perlu memahami jenis pertandingan seperti ini. Ini adalah proses yang sedang dilalui oleh grup muda ini, dan mereka harus belajar untuk "mengotori tangan" dan terjun ke dalam duel.

Percobaan dengan Carlos Alcaraz di lini tengah juga ditinggalkan oleh Allegri pada babak kedua, mencoba strategi lain dengan akhirnya menuruti tekanan untuk menggunakan Kenan Yildiz, Federico Chiesa, dan Dusan Vlahovic secara bersamaan.

Dengan kritik yang tajam dan refleksi yang mendalam dari pelatih mereka, Juventus tampaknya harus mempertimbangkan kembali strategi mereka jika ingin kembali ke jalur kemenangan dan menghindari kesalahan teknis yang tidak perlu di masa depan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini